Cara Budidaya Jamur Tiram dan Merawat Baglog

Cara Budidaya Jamur Tiram dan Merawat Baglog


Jamur tiram ialah termasuk dalam kategori Basidiomycota, biasanya orang mengelompokan jamur sebagai sayuran. Dari segi bentuk jamur ini hampir mirip dengan cangkang tiram, mungkin sebab itulah kemudian lebih dikenal dengan sebutan jamur tiram. Umumnya jamur jenis ini berwarna putih bersih, namun terkadang aja juga yang berwarna krem.

Di Indonesia yang memiliki iklim tropis sangat cocok dijadikan tempat untuk budidaya jamur tiram. Untuk memulai bisnis dibidang ini juga tergolong tidak banyak membutuhkan modal, selain itu cara atau proses budidayanya pun cukup mudah. Sedikit yang lebih sulit mungkin ialah terkait dengan membuat baglog, namun hal tersebut bisa kamu atasi dengan membeli baglog yang sudah jadi untuk sementara waktu.

Biasanya memang seperti itu, bagi mereka yang baru saja merintis bisnis budidaya jamur soal baglog masih membutuhkan jasa dari orang lain. Selanjutnya jika dikemudian hari permintaan jamur mulai meningkat dan sudah memiliki pengetahuan serta pengalaman yang cukup, maka kamu bisa mulai uji coba untuk membuat baglog sendiri.

Nah, bagi kamu yang tertarik dengan budidaya jamur tiram sebaiknya persiapkan terlebih dahulu beberapa hal berikut ini sebelum memulainya.

1. Membuat kumbung

Kumbung ialah tempat yang nantinya akan digunakan untuk proses pengembangan baglog. Di ruangan yang bernama kumbung tersebut terdapat rak-rak terbuat dari kayu atau batang pohon bambu yang berfungsi untuk menaruh baglog.

Pembuatan kumbung sebaiknya tidak menggunakan atap yang terbuat dari seng atau asbes, sebab hal tersebut akan membuat suhu ruangan menjadi panas. Padahal, jamur tiram akan tumbuh dengan subur di ruangan yang sejuk dan lembab. Di bagian lantai juga sebaiknya dibiarkan menggunakan tanah saja.

2. Membeli baglog

Baglog adalah media yang digunakan untuk menanam bibit jamur tiram. Baglog sendiri terbuat dari sepihan kayu, biasanya yang digunakan ialah kayu mahoni. Kemudian serpihan kayu tersebut dimasukan kedalam plastik dengan ukuran dan ketebalan tertentu, pada ujungnya dibuat lubang menggunakan paralon agar jamur bisa tumbuh keluar.

Seperti apa yang sudah disinggung di atas, bahwa umumnya untuk petani jamur pemula soal baglog biasanya masih membeli di orang lain. Soal harga, satu baglog umumnya dijual dengan harga sekitar 2 ribu hingga 3 ribu rupiah.

3. Cara merawat baglog

Jika kumbang dan baglog sudah siap, silahkan mulai pada proses meletakan baglog di rak dengan posisi menyamping dan saling berlawanan sehingga jamur bisa tumbuh dengan sempurna. Jangan lupa untuk selalu mengondisikan kumbung dalam keadaan lembab.

Kamu juga harus memperhatikan proses penyiraman baglog. Penyiraman bisa dilakukan pada waktu pagi, siang, dan sore. Selain itu sebaiknya juga tidak menggunakan air yang terlalu banyak, kamu cukup menggunakan sprayer yang diisi air dan disemprotkan dalam bentuk embun.

Baca Juga

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.Ruas yang wajib ditandai *